Ecadin

GAMBAR: AUSTRALIAN MARINE CONSERVATION SOCIETY

The Great Pacific Garbage Patch (GPGP) adalah kumpulan plastik laut terbesar di dunia yang terletak di sekitar Hawaii dan California. Kumpulan plastik dan sampah mengambang tersebut berasal dari kawasan Pasific Rim, termasuk negara-negara di Asia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.

GPGP dinilai sebagai kawasan yang berbahaya bagi kehidupan ekosistem laut maupun manusia. Untuk itu, The Ocean Cleanup, organisasi lingkungan rekayasa nirlaba yang berbasis di Belanda, berinisiatif untuk mengatasi masalah ini. The Ocean Cleanup mengembangkan teknologi untuk mengekstrak polusi plastik dari lautan serta mencegahnya di sungai sebelum mencapai lautan.

Ada berapa banyak sampah plastik di GPGP?

Ukuran sampah plastik juga dikategorikan menjadi empat kelas sebagai berikut:

  • Microplastik (0.05 – 0.5 cm)
  • Mesoplastik (0.5 – 5 cm)
  • Macroplastik (5 – 50 cm)
  • Megaplastik (di atas 50 cm)

Dari metode sampling yang digunakan peneliti, diperkirakan berat sampah yang ada di kawasan GPGP sekitar 80.000 ton, yang setara dengan 500 Jumbo Jets (armada Boeing 747). Terkait jumlah sampah plastik, diperkirakan ada sekitar 1.1 hingga 3.6 juta keping sampah plastik di kawasan GPGP. 

Mayoritas sampah plastik tersebut polietilen kaku atau keras (PE) atau polipropilen (PP), atau alat tangkap yang tidak terurus (khususnya jaring dan tali). Mulai dari ukuran pecahan kecil hingga benda yang lebih besar seperti jaring ikan berukuran meteran.

Dari perhitungan massa total, 92% dari puing-puing sampah plastik yang ditemukan di GPGP berukuran lebih besar dari 0,5 cm, dan tiga perempatnya dari massa total terdiri dari sampah plastik berukuran makro dan mega. Namun, dari segi jumlah objek, 94% dari total tersebut diwakili oleh mikroplastik. Namun, dari segi jumlah objek, 94% dari total tersebut diwakili oleh mikroplastik.

Mengapa ukuran sampah plastik ini penting?

Ukuran sampah plastik menjadi aspek penting karena plastik yang sudah terakumulasi selama ini kemungkinan akan terurai menjadi plastik yang lebih kecil saat mengambang di GPGP. Sampah plastik dapat mengecil menjadi mikroplastik karena adanya kerusakan yang disebabkan oleh paparan sinar matahari, gelombang, kehidupan laut, dan perubahan suhu.

Ketika sampah plastik tersebut menjadi mengecil, maka mikroplastik menjadi sangat sulit dihilangkan dan sering dianggap sebagai makanan oleh hewan laut. Bahkan, mikroplastik tidak hanya ditemukan mengambang di permukaan air saja, namun juga di kolom air dan area laut yang lebih dalam. Tentunya ini berbahaya bagi ekosistem laut.

 

Karena warna dan ukuran mikroplastik, hewan laut dapat menganggap mikroplastik sebagai makanan dan menyebabkan malnutrisi yang kemudian mengancam perilaku, kesehatan, dan keberlangsungan hidup mereka.

Hal tersebut diperburuk dengan fakta bahwa sampah plastik yang mengambang di permukaan GPGP 180x lebih banyak daripada organisme kehidupan laut, sehingga hewan laut sangat mungkin terpapar dan mengonsumsi plastik dalam kesehariannya.

Selain itu, sampah dalam bentuk jaring ikan juga banyak ditemukan di GPGP (menyumbang 46% massa total sampah di GPGP). Jaring ikan ini dapat memerangkap hewan laut yang berenang hingga berakibat kematian jika hewan tersebut tidak dapat keluar dari jaring.

Pada tahun 2021, The Ocean Cleanup berhasil mengumpulkan 63.182 pon (28.658 kg) plastik menggunakan “Sistem 002” mereka. Misi dimulai pada Juli 2021 dan berakhir pada 14 Oktober 2021.

Pada bulan Juli 2022, The Ocean Cleanup mengumumkan bahwa mereka telah mencapai rekor baru dalam menghilangkan 100.000 kg plastik pertama dari Great Pacific Garbage Patch menggunakan “System 002”. Kemudian, The Ocean Cleanup juga mengumumkan bahwa mereka akan transisi ke “System 03”, yang diklaim menjadi 10 kali lebih efektif dari sistem sebelumnya.

Berkaitan dengan dampak mikroplastik pada hewan laut, manusia juga dapat terkontaminasi mikroplastik saat mengonsumsi hewan laut yang sudah tercemar mikroplastik.

Dari dampak yang ditimbulkan, upaya untuk membersihkan dan memberantas plastik laut juga telah menyebabkan beban keuangan yang signifikan. Menurut studi yang dilakukan dengan Deloitte, biaya ekonomi tahunan akibat plastik laut diperkirakan antara USD$6-19 miliar.

Related Articles