Ecadin

Global Partnership is a Key for Hydrogen Economy

Selama Europe Carbon Capture & Storage (CCS) Forumyang diadakan minggu lalu di Brussels, CEO ECADIN (Desti Alkano) dan COO (Candra Sutama) melakukan diskusi yang bermanfaat dengan CEO Global CCS Institute (Jarad Daniels) dan Kepala Wilayah MENA (M. Abu Zahra), dalam melanjutkan program bersama kami, menghubungkan CCS Indonesia dengan keahlian Eropa dan internasional.

Pertemuan langsung ini bersama dengan asosiasi hidrogen Perancis yaitu France Hydrogene (menaungi 467 perusahaan hidrogen) dan MEDEF International (beranggotakan sekitar 750.000 pelaku bisnis di Perancis).

Hidrogen menjadi energy carrier penting di Eropa untuk mengganti impor energi fosil dari luar Eropa. Oleh sebab itu, pengembangan teknologi hidrogen dari hulu hingga hilir dikelola secara serius dan kompeten.

Pada tahun 2030, Eropa membutuhkan sebanyak 20 juta ton hidrogen, di mana 10 juta ton akan diproduksi sendiri di Eropa, sedangkan sisanya 10 juta ton akan diimpor dari luar Eropa dalam bentuk 6 juta ton hidrogen dan 4 juta ton dalam bentuk amonia dan turunan hidrogen lainnya.

Sehingga diperkirakan di tahun 2030, kebutuhan green hydrogen dari energi terbarukan di Eropa akan mencapai sebesar 500 terawatt hour (TWh), kapasitas elektroliser sebesar 120 gigawatt (GW) dengan kebutuhan investasi mencapai 471 miliar Euro.

Pada 2030 di Perancis akan diperkirakan terpasang elektroliser sebesar 6,5 GW dengan kebutuhan investasi sebesar 9 milliar Euro, dengan target pengurangan emisi sebesar 6 juta ton CO2 dan penyerapan tenaga kerja baru sebesar 150 ribu orang.

Bicara sumber energi bersih untuk pengembangan hidrogen, sejumlah negara di Eropa menggandeng banyak negara dari benua lain untuk kerjasama antara bidang inovasi, perdagangan dan inovasi. Sesiap apa kita (Indonesia) mengambil peran dalam rantai nilai hidrogen?

Share this article

Related Articles